Pada dasarnya, cinta terhadap lawan jenis adalah sesuatu yang alamiah, wajar dan sesuai dengan tabiat kemanusiaan. Sehingga cinta yang demikian sah-sah saja untuk terjadi. Bahkan dalam hal ini, Islam—sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia-- memberikan saluran yang tepat buat mereka yang telah terkena panah cinta. Bila para pemuda dan pemudi menelusuri saluran ini maka hasrat pun akan terpenuhi dan bahagia akan teraih. Mudah, sederhana dan tak bertele-tele, inilah jalan Islam. Namun sayangnya, setan—musuh besar manusia—tak membiarkan anak Adam untuk bisa hidup bahagia dengan cintanya. Ia membuat jalan-jalan lain bagi para pencinta untuk menyalurkan cintanya. Membelokkan manusia dari jalan yang diridhai Allah kepada kemurkaan Allah. Berbeda dengan jalan Islam yang lempang dan indah tadi, jalan setan penuh liku-liku dan tipu daya. Sepintas menarik dan menjanjikan kebahagiaan, walau pada hakikatnya berisi penderitaan dan kepalsuan. Maka kenalilah jalan yang benar sehingga Anda bisa menempuhnya, sebaliknya kenalilah pula tipu daya setan sehingga dengan mudah bisa menghindarinya.
Darimana Datangnya Cinta?
Sudah pasti bukan dari sawah turun ke kali. Cinta memang ada awalannya. Tak mungkin ia ujug-ujug (tiba-tiba) datang tanpa ada angin bertiup atau hujan turun.
- Sifat tertentu yang ada pada diri seseorang yang membuat sang kekasih cinta padanya
- Adanya perhatian sang kekasih terhadap sifat tertentu tadi
- Pertautan antara seseorang yang sedang jatuh cinta dengan orang yang dicintai.
Dengan kelengkapan tiga faktor diatas maka terikatlah tali percintaan. Bila berkurang salah satunya maka rasa cinta akan berkurang.
Dikala Jatuh Cinta
Lantas apa yang mesti dilakukan ketika cinta kini bergejolak di dalam diri? Sabarkan diri, dan tekadkan untuk mengikuti agama Islam yang suci. Segala hasrat keinginan yang terpendam terhadap lawan jenis hanya akan bisa tersalurkan secara total dalam bentuk pernikahan Islam. Allah menggambarkan indahnya hubungan laki-laki dan wanita di dalam firmanNya.
وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Sebagian dari tanda-tanda ke-Maha Besaran Allah ialah Dia ciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikannya diantaramu cinta kasih” (Ar-Rum : 21)
Namun sekali lagi, sabarkan diri—karena hadirnya berbagai sistem yang tak Islami di sekitar kita maka jalan indah pernikahan harus tertunda sekian lama. Hasrat diri untuk bersanding dengan pujaan hati tak kunjung tiba. Di sela kesabaran itu, persiapkan diri sebaik-baiknya. Perbekalan dijinjing, niat diluruskan, tempuh jalan yang benar dan jadikan Allah sebagai tujuan.
Aturan Berinteraksi
Berinteraksi dengan lawan jenis, sekecil apapun pasti akan terjadi. Terlebih-lebih di hari ini ketika sistem pendidikan dan sistem kerja islami minim kehadirannya. Mengingat semakin besarnya kemungkinan interaksi ini maka islam menetapkan beberapa aturan indah bagi laki-laki dan perempuan non mahram. Dikatakan indah karena memang membawa kepada kedamaian dan kebahagiaan bagi kedua belah pihak. Dan setiap kita mesti waspada akan propaganda para tentara iblis yang berusaha mengusik kedamaian manusia. Diantara adab dan aturan yang ditetapkan oleh Islam
1. Saling menjaga pandangan. Pandangan adalah anak panah iblis, demikian dikatakan para ulama. Karena siapa saja yang melemparkan pandangan dengan sembarangan maka ia akan mendapatkan luka pada hatinya. Allah I di dalam Al Quran berfirman memerintahkan agar laki-laki dan wanita muslimah menundukkan pandangannya. “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman:"Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka.” (An Nuur 30-31)
2. Tidak berkhalwat dam ikhtilat.
Rasulullah r memberikan rambu-rambu pergaulan bagi pemuda dan pemudi dalam sebuah sabdanya
لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ
“Janganlah salah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali dengan mahramnya.” (Hadits riwayat Al Bukhari)
Disamping itu, berduaan dengan lain jenis non mahram berpotensi besar menjerumuskan seseorang kepada jalan perzinaan. Sementara Allah I memerintahkan untuk menjauhi jalan-jalan itu tadi.
3. Mengenakan busana muslimah
Ini sangat berguna bagi kedua belah pihak, baik si pemakai maupun kepada orang-orang yang ada di sekitar. Allah I berfirman tentang hal ini
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An Nuur:31)
Bagi para muslimah tekadkan diri untuk memenuhi panggilan Allah I dengan mengenakan busana muslimah yang disyariatkan. Jangan khawatir, karena janji pahala dari Allah I akan menjelang sebagaimana jodoh akan datang.
4. Hindari Hubungan di luar Pernikahan
Cinta akan berakhir dengan tragis ketika sepasang insan mengambil jalan yang dibuat oleh setan. Jalan-jalan itu berupa segala hubungan dua insan yang tak dibingkai dengan jalur pernikahan. Kesedihan, penderitaan dan kekecewaan akan menghias di baliknya. Sebaliknya, setan akan bersuka ria merayakan kemenangannya. Hendaknya setiap diri ingat bahwa apapun yang tidak diridhai Allah tak akan berakhir pada kebahagiaan.
5. Jangan Menunda jika kesempatan itu tiba
Ketika Allah I telah mengizinkan memberikan kesempatan kepada diri ini untuk membuka lembaran baru kehidupan itu—pernikahan-- maka janganlah menundanya. Mengulur-ulur waktu atau menunda tanpa alasan yang benar akan memudahkan diri ini terjerumus ke lubang kehancuran. Manfaatkan sebaik-baiknya sehingga cinta bakal berakhir bahagia. Insyaallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar